Galeri

Teroris ISIS Banjir Dukungan di Indonesia…WASPADALAH !

Dukungan-Muslim-Indonesia-kepada-ISIS-di-bundaran-HI

Satu Islam~30~Juni~2014~ISIS hanyalah merek dan kelompok pro radikalisme ingin menggiring opini publik bahwa ISIS adalah sebuah Organisasi Transnasional semata. Tetapi jangan salah kalau ISIS ditumpas akan tumbuh Isis-Isis yang lain dengan nama-nama yang berbeda karena yang terpenting adalah IDEOLOGI RADIKAL WAHABI yang menjadi HAKIKAT dan MESIN penggerak ISIS dan KELOMPOK RADIKAL lainnya yang perlu kita antisipasi adalah menghalau RADIKALISME WAHABI dari hulu sampai hilir dengan SEBUAH GERAKAN NASIONAL di BUMI PERTIWI.

Ideologi radikal Wahabi yang menjadi ruh pergerakan Isis dan kelompok-kelompok radikal lainnya adalah yang patut diwaspadai dan diantisipasi. Walau antar sesama faksi radikal mereka saling mengkhawrijkan dan saling menyesatkan tetapi sejatinya mereka adalah lahir dari induk yang sama yaitu Ideologi Salafi Wahabi.

Jadi bukan Isis semata yang harus menjadi perhatian kita semua tetapi Ideologi Wahabilah yang menjadikan Isis begitu bengis, biadab, dan tak berperikemanusiaan dalam membunuh dan menghancurkan semua lawan-lawannya. Siapa saja yang tak sependapat dengan mereka maka adalah musuh mereka, halal darahnya oleh karena itu wajib diperangi dan dibasmi.

Faksi Salafi Wahabi yang aktif dengan kajian-kajian ilmiyah maupun faksi-faksi Salafi Wahabi Jihadis mereka bisa bermetamorfosa kapan saja diinginkan sesuai dengan situasi dan kondisi.

Tindakan kekerasan yang dilakukan oleh ISIS tersebut secara langsung telah mencoreng nama Islam dan berlanjut hingga detik ini. Islam adalah agama yang sempurna dan tidak mengajarkan umatnya untuk berbuat kerusakan, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur’an, “Dan Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash: 77).

Sebagai Manhaj dan Ideologi Teror Kelompok eksrtrim Wahabi ini selalu melakukan tindakan teror baik secara mental maupun secara fisik, Tindakan teror dan anarkhisme mereka yg paling ringan adalah berupa teror secara halus berupa penyesatan opini dan pemutar-balikan fakta sejarah yakni berupa takfir (pengkafiran), tasyrik (pemusyrikan), tabdi’ (pembid’ahan) dan tasykik (upaya menanamkan keraguan) terhadap para ulama dan umat. Apa yang dipaparkan ini, tentang sejarah tindakan ‘merusak’ yang dilakukan oleh kelompok Salafi Wahabi ini tidak boleh kita lupakan dan mesti kita waspadai.

BAHAYA KELOMPOK RADIKAL SALAFI WAHABI (ISIS) YANG BERKEDOK SEBAGAI AHLUSSUNNAH WAL JAMA’AH…WASPADALAH !

Ideologi Radikal Salafi Wahabi bukan saja musuh agama tetapi juga musuh kemanusiaan.

Menguatnya peran pasukan jihad Negara Islam Irak dan Levant (ISIS/ISIL) yang telah menguasai setengah wilayah di Irak ternyata tidak luput dari pantauan jutaan para pendukungnya di Indonesia.

“Sejumlah sel ‘garis keras’ bahkan disinyalir telah menyampaikan dukungan untuk ISIS secara terbuka,” sebut seorang pengamat.

Dilaporkan BBC (16/6), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai mengatakan hal ini sudah memasuki tahap yang sangat mengkhawatirkan.

“Kita punya pengalaman dengan militan yang ke Afghanistan dulu karena gerakan ISIS itu sama saja dengan al-Qaeda dan disana mereka mengikuti pelatihan dan mungkin juga terlibat aksi-aksi perlawanan bersenjata, kembalinya di kita ya itu cukup mengkhawatirkan,” kata Mbai kepada BBC Indonesia.

Umumnya, lanjut Mbai, “Mereka yang menyatakan kesetiaan kepada ISIS adalah anggota kelompok yang merupakan pecahan dari Jamaah Islamiyah, Jamaah Anshorut Tauhid atau Negara Islam Indonesia,” kata Mbai.

Dukungan ini pun dilakukan tidak tertutup melainkan secara terbuka di depan publik. BNPT akan mengambil langkah antisipatif untuk mencegah bergulirnya aksi ‘teror’ di Indonesia, termasuk bekerja sama dengan beberapa negara.

“Pertama kita bekerja sama secara internasional dengan beberapa negara tapi pengiriman militan-militan seperti ini, ya, sulit terdeteksi karena mereka pergi umumnya banyak lewat negara ketiga, dimana para dubes kita disana juga tidak bisa mendatakan orang-orang ini karena mereka memang tidak melapor juga kepada KBRI kita di sana,” kata Ansyaad.

Sumpah Setia pada ISIS

“Kalau melihat fenomena satu dua tahun belakangan dari sosial media tampak dukungan yang cukup besar bahkan bersifat terbuka, banyak status, banyak twit, yang menunjukkan keberadaan kelompok itu harus diakui dan didukung di setiap langkah dan tindakannya di sana,” kata pengamat ‘terorisme’ dari Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andrie.

Ia menambahkan bahwa belum lama ini, Seorang narapidana ‘terorisme’, Aman Abdurrahman yang pada 2010 divonis delapan tahun penjara untuk kasus kamp pelatihan militan di Aceh, dikabarkan telah mengucapkan janji setia untuk ISIS.

“Beberapa pekan lalu, ada keterangan bahwa Aman Abdurrahman dan kelompoknya membuat pernyataan baiat (pernyataan setia) berdasarkan surat yang dikirim ke internet. Artinya selain apa yang dilakukan di Jakarta, Ciputat, Malang, lewat deklarasi terbuka, ada tokoh penting yaitu Aman ini, seorang pemikir jihad kontemporer yang memberi dukungan secara terbuka,” ujarnya.

ISISPerwujudan dari dukungan itu diperkirakan adalah memberikan sumbangan materi melalui penggalangan dana, meski tidak tertutup kemungkinan ISIS akan meminta pengikutnya di Indonesia untuk memberikan sumbangan personil.

Menurut Taufik Andrie dampaknya terhadap Indonesia mungkin baru akan terlihat beberapa tahun lagi ketika situasi Suriah reda dan para kombatan kembali ke Indonesia.

“Karena fenomena pasca perang di Afghanistan di akhir 90-an hal yang terjadi adalah, para veteran perang datang ke Indonesia yang situasinya damai tapi kalau ada percikan sedikit, orang-orang dengan skill perang ini bisa mengambil porsi tertentu apalagi kala mereka berhubungan dengan faksi-faksi militan di sebuah kelompok,” paparnya.

Kegagalan perang di Suriah para teroris bergerak masuk ke Iraq dan Dewan Ulama Ahlussunnah mengeluarkan fatwa kepada penduduk Iraq untuk berjihad melawan dan mengusir para ekstremis yang selalu mengatas-namakan Islam dalam setiap aksi kejahatan kemanusiaannya.

Seluruh elemen masyarakat Iraq yaitu Kurdi,Nashrani,Syi’ah, dan Sunni bersatu padu untuk melawan para teroris asing yang mayoritas bukan penduduk Iraq, mereka berasal dari Chech, Negiria, Saudi, dan negara-negara Muslim lainnya tak ketinggalan warga Indonesia pun ada yang ikut berperang di Suriah. Di khawatirkan sekembalinya dari peperangan mereka akan menjadi mentor-mentor kekerasan dan intoleransi di tanah air.

Antisipasi dan pencegahan sejak dini yang melibatkan banyak pihak sudah seharusnya kita lakukakan agar negeri yang kita cintai ini tidak seperti Suriah, Pakistan, Iraq, Libya, Mesir yang terus bergolak dan membara karena konflik-konflik sektarian.

1 responses to “Teroris ISIS Banjir Dukungan di Indonesia…WASPADALAH !

  1. Amriadhy Kaddadu

    SAYA TIDAK SETUJU dengan “isis”
    Mereka Mengatasnama Islam agar bisa merangkul INDONESIA yang Mayoritas Muslim.
    Himbauan Saya:
    “Hendaklah SEtiap Pihak Yang Berwenang Dalam Negeri INDONESIA Tercinta ini melakukan Tindak Pencegahan Antisipasi Kewaspadaan Terhadap masuknya kelompok yang tidak jelas (isis) jangan sampai menjadi wabah penyakit dalam Negeri”

Tinggalkan komentar